Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) baik yang dilaksanakan dalam UPT (disebut klien) maupun yang sudah kembali ke masyarakat (disebut eks klien). Jika mereka kembali ke masyarakat, ingin mengembangkan usahanya sesuai dengan keterampilan dan bakat yang mereka miliki, maka  Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melakukan pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial di wilayah Kabupaten/Kota sesuai dengan kriteria dan anggaran yang tersedia.

Hal ini disampaikan Kadinsos Jatim Dr. Alwi, M.Hum, saat memberi sambutan pembukaan Konsolidasi dan Integrasi Bersama OPD Terkait ( Dinsos ) se-Jawa timur di Hotel Ollino Garden Kota Malang, Rabu (26/08/20).

Dinas Sosial memiliki data sejumlah 376 orang warga binaan sosial (eks klien) yang telah mendapat bantuan sosial pengembangan kewirausahaan di 29 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial setempat.

Dari jumlah warga binaan sosial yang telah mendapat bantuan sosial pengembangan kewirausahaan tersebut sudah banyak yang berkembang. Namun ada pula yang usahanya biasa saja, stagnan, bahkan tidak berkembang. Kondisi ini perlu adanya solusi atau trobosan untuk membantu mereka agar tetap bersemangat dalam mengembangkan usahanya sebagai mata pencaharian.

Gol dari Konsolidasi ini diharapkan agar Konsolidasi dan Integrasi Program Pengembangan Kesejahteraan Sosial dapat menjadi ajang diskusi untuk merumuskan beberapa hal penting PPKS diantaranya: Integrasi dan sinergitas program pengembangan kesejahteraan sosial. Dukungan, kerjasama, dan partisipasi aktif dari instansi terkait tentang pengembangan kesejahteraan sosial. Warga binaan sosial (eks klien) tidak lagi menjadi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) melainkan menjadi warga masyarakat mandiri, berkesejahteraan sosial yang berakhlak mulia.

Salah satu UMKM sukses binaan Dinsos adalah Ngatini 39 Tahun yang ikut hadir bersama suaminya asal Bojonegoro mengaku sangat bersyukur kini hidupnya sangat berkecukupan dan bahkan bisa dikatakan sukses menjadi pemberi upah dan mampu mengkaryakan tetangganya untuk kerja di konveksinya.

Satu bukti nyata, hasil dari pembinaan Dinsos kepada PPKS. Tahun 2019 Dimodali pemberian mesin jahit dan obras dari Dinsos Jatim, kini keduanya mampu meraup omset Rp 3 juta/bulan bersih.

Dalam usahanya yang digelutinya sejak tahun 2009 silam, dibantu 4 karyawannya. Ngatini mampu menghidupi keluarga dan 4 karyawannya, orderan terus berdatangan.

Sebelumnya perempuan Disabilitas ini bekerja ikut orang. Setelah ada kesempatan untuk ikuti test pelatihan, dengan penuh keyakinan akhirnya sukses seperti saat ini.

“Kami kini bisa merubah nasib atau masa depan lebih baik lagi, terimakasih Dinsos,” pungkasnya.


By Admin
Dibuat tanggal 28-08-2020
453 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
67 %
Puas
6 %
Cukup Puas
15 %
Tidak Puas
13 %